Home | Facebook | Down
"Saudara Pengemis Kaki Pincang, bereskan biang malapetaka ini!".

"Tak usah khawatir, Saudara Mata Buta," menyahut Pengemis Kaki Pincang. "Tapi aku tidak begitu senang maenghadapi manusia yang sembunyikan muka dibalik kerudung!"

Habis berkata begini, dengan keluarkan jurus "garuda sakti," maka berkelebatlah Pengemis Kaki Pincang. Demikian cepat gerakannya sehingga tak terduga sama
sekali oleh Iblis Pencabut Sukma.
"Sreet" !

Maka robek dan tanggallah kerudung merah Iblis Pencabut Sukma! Dan terkejutlah Pengemis Kaki Pincang. Muka Iblis Pencabut Sukma nyatanya benar-benar menyeramkan seperti iblis. Keseluruhan mukanya hancur oleh bopeng-bopeng yang besar-besar (bopeng = burik). Kedua matanya sangat besar dan menjorok ke muka serta jereng
(juling). Hidungnya hampir sebesar telapak tangan dan pesek lebar menutupi pipinya yang cekung. Bibirnya sangat tebal dan tak bisa dikatupkan sehingga
kelihatanlah gigi-giginya yang besar-besar dan busuk!

Kejut Pengemis Kaki Pincang hanya seketika. Menyusul terdengar suara tertawanya membahak. "Aha... kiranya Iblis Pencabut Sukma bermuka terlalu buruk, lebih buruk dari iblis sungguhan! Pantas sembunyikan muka dibalik kerudung!".

Iblis Pencabut Sukma mendongak ke atas. Hidungnya keluarkan suara mendengus. "Jangan harap kau bisa selamat dalam tiga jurus, setan alas!," bentaknya.

Dan disaat itu Pengemis Kaki Pincang sudah melayang sebat ke mukanya. Dua tangan terpentang kemudian membuat enam serangan beruntun yang disusul oleh empat tendangan dahsyat! Iblis Pencabut Sukma mengaum macam harimau lapar. Sekali dia berkelebat maka lenyaplah tubuhnya dan pada sekejapan mata kemudian sinar
merah berbentuk kipas menggelombang menyerang Pengemis Kaki Pincang.

"Saudara Kaki Pincang! Hati-hatilah....!". memperingatkan Pengemis Mata Buta.

"Ah, cuma pukulan picisan begini siapa yang takut!" sahut Pengemis Kaki Piricang seraya lompat tiga tombak ke atas. Serangan lawan berhasil dielakkan oleh Pengemis Kaki Pincang. Dengan geram Iblis Pencabut Sukma lompatkan diri pula ke udara seraya lancarkan jurus "menendang langit menjungkir awan". Karena jurus ini mempergunakan lebih dari setengah bagian tenaga dalamnya, maka tak ampun Pengemis Kaki Pincang mencelat ke atas panglari (loteng). Loteng bobol!
Beringas sekali, sesudah berhasil lepaskan diri dari jepitan papan-papan loteng, Pengemis Kaki Pincang cabut pipa besarnya dari balik pakaian yang bertambal-tambal!
Sekali menyedot, sekali menghembus maka melesatlah asap pipa yang pekat kelabu dan mengandung racun ganas!
Fitur Lainnya
  • Label (10)
  • Chat Room
  • Download
  • Blogroll (7/+1)
  • ↑upLoad : sec..

    HTML hit counter - Quick-counter.net


    2013 - 2014


    Teya Salat